Jakarta, Beritajelas – Kisah pelawak kawakan Tanah Air, Nunung Srimulat, sempat menghebohkan publik. Meskipun memiliki karier yang telah dibangun puluhan tahun, rupanya popularitas tidak selalu menjamin kehidupan yang berkecukupan.
Beberapa waktu lalu, Nunung blak-blakan menceritakan pengalaman pahit yang pernah dialaminya. Pada 2019, setelah menjalani rehabilitasi narkoba, tabungannya habis. Ia harus menghadapi kenyataan hidup tanpa pemasukan selama 1,5 bulan, namun tetap harus memenuhi kebutuhan hidup untuk dirinya dan keluarga.
“Habis, karena memang selama satu setengah bulan nggak ada pemasukan sama sekali dan saya harus menghidupi keluarga saya, jadi apa yang saya punya sudah habis,” ungkap Nunung dalam video wawancaranya bersama Ruben Onsu di MOP Channel.
Nunung juga menambahkan bahwa setelah keluar dari rehabilitasi, krisis keuangan semakin parah karena adanya pandemi Covid-19. Selama hampir dua tahun, ia kesulitan mencari pekerjaan. Meski begitu, Nunung tidak menyerah dan menerima segala tawaran pekerjaan yang datang demi menyambung hidup keluarganya. Bahkan, kabarnya ia terpaksa menjual beberapa asetnya untuk memenuhi kebutuhan 25 anggota keluarga.
Pelajaran Berharga dari Kisah Nunung
Dari pengalaman tersebut, ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil dalam mengatur keuangan pribadi, terutama saat pemasukan menipis dan kebutuhan semakin besar. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengantisipasi hal tersebut:
1. Siapkan Dana Darurat yang Cukup
Pendapatan seorang pekerja hiburan atau freelancer memang bisa besar, namun dengan banyaknya tanggungan, pengeluarannya pun juga bisa lebih besar. Salah satu cara untuk menghadapinya adalah dengan menyiapkan dana darurat.
Dana darurat berfungsi sebagai tabungan untuk menghadapi situasi mendesak yang tidak terduga, seperti kehilangan penghasilan. Besaran dana darurat sebaiknya dihitung berdasarkan pengeluaran bulanan Anda. Jika penghasilan Anda tidak tetap, sebaiknya dana darurat yang disiapkan minimal setara dengan 12 bulan pengeluaran pokok dan wajib, seperti cicilan utang, pajak, dan biaya pendidikan.
2. Pentingnya Jaminan Kesehatan
Nunung mengungkapkan dalam wawancara tersebut bahwa dirinya merasa tenang karena BPJS Kesehatannya tetap dibayar, sehingga perlindungannya tetap berlaku. Hal ini sangat penting, mengingat biaya pengobatan bisa sangat mahal jika harus dikeluarkan dari kantong pribadi.
Dengan memiliki jaminan kesehatan, Anda dapat mengurangi beban keuangan saat mengalami kondisi kesehatan yang membutuhkan biaya besar, seperti yang dialami Nunung saat sedang berjuang melawan kanker.
3. Siapkan Asuransi Penyakit Kritis
Hal lain yang sering terlupakan adalah memiliki asuransi penyakit kritis. Asuransi jenis ini berbeda dengan asuransi kesehatan karena memberikan santunan uang tunai saat seseorang didiagnosis menderita penyakit kritis.
Nunung, yang saat ini sedang berjuang melawan kanker, adalah contoh nyata pentingnya memiliki asuransi penyakit kritis. Dengan adanya asuransi ini, uang santunan yang diterima bisa digunakan untuk membiayai hidupnya dan keluarganya, meski ia tidak dirawat di rumah sakit.
Kesimpulan
Kisah Nunung Srimulat mengajarkan kita banyak hal tentang pentingnya merencanakan keuangan dengan bijak. Dana darurat, jaminan kesehatan, dan asuransi penyakit kritis adalah langkah-langkah yang bisa melindungi kita dari krisis finansial yang datang secara tiba-tiba. Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran berharga dalam mengatur keuangan pribadi.