Sigi, Sulteng – Beritajelas – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu kini tengah menunggu hasil otopsi yang dilakukan oleh pihak kepolisian terkait penyebab meninggalnya jurnalis Situr Wijaya, yang ditemukan meninggal mendadak di Jakarta pada Jumat (4/4).
Kedua organisasi profesi tersebut memastikan akan memberikan pendampingan terhadap keluarga almarhum dalam penanganan kasus ini. Mereka juga menekankan pentingnya proses otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian Situr Wijaya.
“Dalam kesempatan ini, kami ingin menegaskan bahwa kami fokus untuk mengupayakan pemulangan jenazah almarhum untuk dimakamkan di kampung halaman istrinya. Sampai saat ini, pihak keluarga belum menunjuk atau memberi kuasa kepada siapapun untuk menangani proses kematian almarhum,” kata Heru, anggota PWI Sulteng, setelah prosesi pemakaman almarhum di Desa Bangga, Kabupaten Sigi, pada Minggu (6/4).
Heru juga menambahkan bahwa organisasi profesi wartawan akan terus mengikuti perkembangan kasus ini sembari menunggu hasil otopsi dari pihak kepolisian.
“Istri almarhum berpesan bahwa jika hasil otopsi menunjukkan penyebab kematian yang bersifat medis, maka kami akan menghormati dan menutup proses ini. Namun, jika ditemukan indikasi yang melanggar hukum, kami akan melanjutkan langkah hukum,” ungkap Heru.
Jenazah Situr Wijaya tiba di Desa Bangga, Kabupaten Sigi, pada Minggu pagi, dan prosesi pemakaman berlangsung dengan dihadiri oleh rekan sejawat, kerabat, serta keluarga almarhum. Di antara yang turut hadir dalam acara pemakaman adalah anggota DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulteng, Longki Djanggola.
“Insya Allah, semua ini akan terungkap dengan jelas setelah hasil otopsi keluar. Kami berharap kematian ini murni disebabkan oleh masalah medis. Namun, jika ditemukan hal-hal yang mencurigakan, kami yakin semuanya akan terungkap, demi istri dan anak-anak almarhum. Semoga mereka diberi kesabaran dalam menghadapi kenyataan ini,” ujar Longki, yang juga mantan Gubernur Sulteng.