Jakarta, Beritajelas – Dunia tinju kehilangan salah satu legenda terbesarnya. George Foreman, sang juara kelas berat yang dijuluki “Big George,” meninggal dunia pada usia 76 tahun pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, seperti yang diumumkan oleh keluarganya.
Foreman memiliki karier yang luar biasa dan panjang di dunia tinju. Ia meraih medali emas Olimpiade pada tahun 1968 dan dua kali menyandang gelar juara dunia kelas berat, dengan jeda 21 tahun antara kedua gelarnya. Menariknya, gelar keduanya diraih pada usia 45 tahun, menjadikannya juara kelas berat tertua dalam sejarah.
Meskipun kehilangan gelar pertamanya dalam pertandingan legendaris “Rumble in the Jungle” melawan Muhammad Ali pada 1974, Foreman mencatatkan 76 kemenangan dalam karier profesionalnya, termasuk 68 kemenangan melalui knockout—hampir dua kali lipat rekor kemenangan KO Ali.
Pada tahun 1997, Foreman pensiun dari dunia tinju, namun kesuksesannya tak berhenti di ring. Salah satu keputusan bisnis terbesarnya adalah melisensikan namanya untuk produk George Foreman Grill, yang ternyata menghasilkan pendapatan jauh lebih besar dibandingkan penghasilannya dari tinju.
Kabar duka ini diumumkan oleh keluarga Foreman melalui unggahan di Instagram pada Jumat malam. Mereka menyatakan bahwa mereka sangat berduka atas kepergian sosok yang telah banyak memberi inspirasi.
“Hati kami hancur. Seorang pendeta yang taat, suami yang setia, ayah yang penuh kasih, serta kakek dan buyut yang bangga, ia menjalani hidup dengan keyakinan yang teguh, kerendahan hati, dan tujuan yang jelas,” ungkap keluarga Foreman dalam pernyataan yang diposting di akun Instagram mereka, yang juga dikutip oleh BBC.com.
Pernyataan tersebut juga mengenang Foreman sebagai seorang dermawan, atlet Olimpiade, dan dua kali juara dunia kelas berat. Ia dikenal sebagai sosok yang disiplin, penuh keyakinan, dan selalu menjaga nama baiknya demi keluarga dan orang-orang yang menghormatinya.
