Jakarta – Beritajelas – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Senin (17/3), meminta Rusia untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar menginginkan perdamaian dengan menerima usulan gencatan senjata 30 hari yang didukung oleh Amerika Serikat.
“Presiden Zelenskyy telah menunjukkan keberaniannya untuk menerima usulan AS mengenai gencatan senjata selama 30 hari. Sekarang, giliran Rusia untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar menginginkan perdamaian,” tulis Macron di media sosial X.
Pernyataan tersebut disampaikan Macron setelah ia mengumumkan bahwa ia telah melakukan percakapan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, serta dengan Presiden AS Donald Trump pada Minggu (16/3).
Macron menegaskan kembali urgensi untuk menghentikan perang, sekaligus menekankan bahwa “kekejaman dan sabotase” yang terjadi selama ini harus segera diakhiri.
“Ini adalah syarat yang harus dipenuhi Rusia, dan saya yakin dengan komitmen Presiden Trump terhadap tujuan ini,” tegas Macron.
Macron juga mendesak agar semua pihak segera mengajukan “rencana perdamaian konkret”, yang mencakup jaminan keamanan kuat untuk Ukraina, perdamaian abadi di Ukraina dan Eropa, serta pencegahan agar Rusia tidak kembali menyerang.
Zelenskyy: Ukraina Siap untuk Gencatan Senjata Tanpa Syarat
Sementara itu, Zelenskyy memberikan komentar tentang percakapannya dengan Macron yang menurutnya sangat “konstruktif”. Ia menekankan pentingnya koalisi negara-negara yang terus berkembang dan bersedia bekerja untuk mencapai “perdamaian yang adil dan abadi” di Ukraina.
“Ukraina siap untuk gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari. Namun, untuk itu, Rusia harus berhenti menetapkan persyaratan,” ujar Zelenskyy.
Macron juga mengadakan konferensi video pada Sabtu, yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara, termasuk Zelenskyy dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Tujuannya adalah untuk memperkuat dukungan bagi Ukraina dan perdamaian yang abadi di wilayah tersebut.