Jakarta, Beritajelas – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menargetkan untuk menyelesaikan keputusan final investasi atau Financial Investment Decision (FID) untuk proyek kilang New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban pada tahun ini.
Corporate Secretary PT KPI, Hermansyah Y. Nasroen, memastikan bahwa pembangunan proyek kilang Tuban tetap berjalan sesuai rencana dan masih dikerjakan bersama mitra dari Rusia, Rosneft. “Hingga saat ini, Pertamina masih bekerja sama dengan Rosneft,” ujar Hermansyah saat ditemui di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Meskipun ada ketidakpastian terkait pelonggaran sanksi terhadap Rusia dari negara-negara Barat imbas dari invasi ke Ukraina, Hermansyah menegaskan bahwa kerja sama antara Pertamina dan Rosneft tetap berlangsung. Hal ini karena adanya perusahaan patungan (joint venture/JV) antara kedua perusahaan tersebut.
Hermansyah juga memastikan bahwa komunikasi antara Pertamina dan Rosneft berjalan dengan baik. “Rosneft memiliki perwakilan dalam struktur JV kami, yaitu PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PTPRPP), jadi komunikasi pasti terus berjalan,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sempat menyampaikan adanya peluang masuknya investor baru dalam proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Ini diungkapkan setelah pertemuannya dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) terkait kelanjutan proyek tersebut.
Walau Bahlil tidak menjelaskan secara rinci isi pertemuan, ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya agar proyek ini bisa segera berjalan. “Saya baru saja selesai bertemu dengan Dirut Pertamina, namun kami belum mendalami lebih jauh. Saya rencanakan untuk melanjutkan diskusi setelah akhir November, setelah Pilkada,” ungkap Bahlil, ditemui di Gedung Kementerian ESDM pada Jumat (29/11/2024).
Bahlil juga memberikan sinyal bahwa jika Rosneft tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai regulasi, pemerintah akan mencari alternatif investor lain. “Tidak menutup kemungkinan kami akan membuka peluang bagi investor baru, karena proyek ini tidak boleh terhambat,” kata Bahlil.
Namun, saat ditanya apakah Rosneft akan dipertahankan sebagai mitra strategis dalam proyek ini, Bahlil enggan memberikan jawaban pasti. “Belum tentu, nanti kami bahas lebih lanjut,” ujar Bahlil.