BERITAJELAS

Live Berita Jelas Paling Update Setiap Hari Di Indonesia

Harga Emas Cetak Rekor Terus, Kapan Waktu Terbaik Buat Beli?

Jakarta, Beritajelas – Harga logam mulia emas terus melambung tinggi sepanjang tahun ini, bahkan mencatatkan rekor-rekor baru. Berdasarkan data dari Refinitiv, pada perdagangan Kamis (27/3/2025), harga emas ditutup di posisi US$ 3.056,1 per troy ons, terbang 1,22%. Lonjakan harga ini membawa emas ke level baru yang belum pernah tercatat sebelumnya, yakni di kisaran US$ 3.050.

Sepanjang bulan ini, harga emas mencetak rekor sebanyak sembilan kali, bahkan menembus level US$ 3.000 untuk pertama kalinya sejak pertengahan bulan ini.

Apa yang mendorong lonjakan harga emas? Berikut adalah beberapa faktor utama yang berkontribusi pada kenaikan harga logam mulia ini:

1. Perang Tarif Trump

Sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada Januari lalu, harga emas mulai meroket. Salah satu penyebabnya adalah perang dagang yang digencarkan Trump, yang menciptakan ketidakpastian di pasar global. Trump tidak hanya melancarkan perang dagang dengan China, tetapi juga dengan Meksiko, Kanada, Eropa, hingga Venezuela.

Kondisi ini memicu kekhawatiran global, sehingga investor beralih ke aset aman seperti emas yang memiliki nilai stabil, terutama dalam situasi ketidakpastian.

2. Ketidakpastian Ekonomi dan Ancaman Resesi

Ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang memicu kekhawatiran resesi. Bahkan, beberapa survei pada Maret 2025 mengungkapkan bahwa sekitar 60% eksekutif memperkirakan resesi AS akan terjadi pada paruh kedua tahun ini, sementara sisanya memprediksi resesi akan terjadi pada 2026.

Sebelumnya, JPMorgan meningkatkan peluang resesi AS menjadi 40% di 2025, bahkan ada potensi naik ke 50%. Ketidakpastian ekonomi ini semakin mendorong minat investor untuk berinvestasi dalam emas sebagai pelindung nilai.

3. Ketegangan Geopolitik

Konflik geopolitik, terutama yang melibatkan Rusia-Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah, turut berkontribusi pada lonjakan harga emas. Ketidakstabilan ini menciptakan ketidakpastian yang memicu permintaan terhadap emas sebagai aset yang lebih aman.

4. Kebijakan Bank Sentral

Bank sentral memainkan peran penting dalam mempengaruhi pasar emas. Suku bunga rendah yang berkepanjangan membuat emas menjadi lebih menarik dibandingkan dengan aset berbunga. Saat suku bunga rendah, biaya kesempatan untuk menyimpan emas menjadi lebih kecil.

The Federal Reserve (The Fed) diproyeksi akan memangkas suku bunga dua kali lagi pada tahun ini. Meski Ketua Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak terburu-buru menurunkan suku bunga, proyeksi tetap menunjukkan dua kali pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun.

5. Permintaan Investasi

Permintaan emas dari investor ritel dan institusional terus meningkat, begitu pula dengan permintaan melalui Exchange-Traded Funds (ETF) berbasis emas. ETF ini mempermudah investor untuk mendapatkan eksposur terhadap emas, sehingga meningkatkan permintaan.

Selain itu, industri perhiasan dan aplikasi industri lainnya juga terus mengandalkan emas, yang semakin memperkuat harga logam mulia ini.

6. Permintaan dari Bank Sentral

Menurut World Gold Council, total permintaan emas fisik meningkat menjadi 4.974 ton pada 2024, mencapai rekor tertinggi. Permintaan terbesar datang dari bank sentral, yang pada 2024 membeli 1.045 ton emas, mencerminkan kepercayaan yang semakin besar terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Pada Januari 2025, permintaan emas dari bank sentral tetap tinggi, mencapai 18,5 ton. Bahkan, Goldman Sachs menaikkan proyeksi permintaan emas dari bank sentral menjadi 70 ton per bulan, dari sebelumnya 50 ton, mengingat ketidakpastian kebijakan AS dan ekspektasi bahwa China akan terus melakukan pembelian dalam jumlah besar selama beberapa tahun ke depan.

Kapan Waktu yang Tepat Membeli Emas?

Menurut situs resmi Pegadaian, investasi emas sebaiknya dilakukan secara rutin. Waktu yang tepat membeli emas adalah ketika Anda memiliki dana lebih. Apabila Anda memiliki Tabungan Emas, Anda bisa menambah saldo secara rutin dengan jumlah berapa pun. Uang yang ditabung akan dikonversi menjadi emas sesuai dengan harga saat itu, dan jika harga emas naik, nilai saldo emas Anda juga akan meningkat.

Alternatif lainnya adalah dengan membeli emas saat harga turun. Cara yang paling mudah adalah memantau pergerakan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah. Ketika Rupiah melemah, harga emas cenderung naik, sedangkan saat Rupiah menguat, harga emas biasanya turun. Ini adalah waktu yang tepat untuk membeli emas di lembaga terpercaya, seperti Pegadaian.